Sabtu, 30 November 2013

PUISI TANPA JUDUL DARI PENGGEMAR RAHASIAMU YANG AKAN SELALU MENCINTAIMU DALAM DIAMKU #ERIKA'SPUISI

Diposting oleh Unknown di 04.22 3 komentar
AKU adalah embun dipagi hari yang selalu ingin beri kamu kesejukan
AKU adalah angin disenja hari yang selalu ingin beri kamu kedamaian
AKU adalah bintang dimalam hari yang selalu ingin beri terang digelap malammu

Semua aku lakukan hanya untukmu
Untuk seseorang yang ada dihatiku

Di sini aku bagaikan pohon
Berdiri kokoh bertahan saat hujan tiba agar tak tumbang
Berdiri kokoh bertahan saat angin menerpa agar tak roboh

Detik ini pun aku masih bertahan
Bertahan sendiri untukmu
Bukan bertahan bersama untuk KITA :'(



                                                                    Reecha, 30 November 2013
                                                                     09:58 AM

Senin, 25 November 2013

#CerpenErika #part1 "Bohongmu Buat Hati Tersenyum"

Diposting oleh Unknown di 05.36 2 komentar
Aku adalah ? siapa ya. Sebut saja Rika. Kata film yang pernah aku tonton dibagian prolog isinya “siapapun kita pasti punya seseorang yang kita suka secara diam-diam, saat kita ingat orang itu kita merasa....sesak di dada. Tapi kita terus menyukainya. Walaupun kita tidak tahu dimana dia sekarang. Apa kabarnya? Tapi dialah yang membuatku seperti ini. Hal kecil yang disebut CINTA”. Seperti juga aku yang cerita saat sejak awal suka pada seseorang itu akan dilampirkan di cerpen yang lain. Karna di sini aku hanya ingin menulis tentang setiap kebohongan yang seseorang itu katakan mampu membuat hatiku tersenyum. Aneh kan? Tapi entahlah seseorang itu, sebut saja dia Bombai. Bombai yang mampu buat aku seperti ini. Saat dia berkata manis didepanku, contohnya: “rika, kamu makin cantik aja.” Padahal dia bohong, tapi itu membuatku senang. Yang lain? “iya rika, aku sayang sama kamu” hahaha itu SMS yang Bombai kirim ke aku, dan juga gak tau dikirim ke siapa aja. Saat dia gak SMS bilangnya lagi pingpong apa lagi tidur, tapi tidurnya 12 jam. Hehe Duhhh Bombai kamu tuh kayak cabai rawit, pedes sih tapi aku gak kapok makan :D malah nambah teruss..
Kalau kamu tahu ya Bombai, kamu bohong berkali-kali juga aku susah buat benci sama kamu, mungkin itu yang dimaksut Hal Kecil yang disebut Cinta. Hehe entah bagaimana hal kecil bisa mengexsplor ke seluruh bagian otakku. Logika ini kalah saat kamu sudah mulai bicara, kadang aku sadar kok, aku ini siapa kamu ._. tapi kamu sendiri yang buat aku ingin sekali berharap. Kamu yang datang di kehidupanku, membuatku seperti orang bodoh yang gak ada kapoknya di bohongin. By the way Bombai itu lulusan sekolah sastra apa ya? Emm kayaknya bukan deh, jelas-jelas Bombai masih kelas 2 SMK, haha tapi kata-kata dia tuh ngalahin kata-kata guru Bahasa Indonesiaku di sekolah lho. Hehe gimana juga aku tetep “IYA” kalau sama Bombai. Bombai kamu bohong ratusan kali aku masih Cinta sama kamu, apalagi kamu gak pernah bohong. Hehe :D saat kamu bohong, semua terasa biasa saja gak ada jengkel-jengkel apalagi marah sama kamu. Semua terasa gak ada yang bohong, gimanapun juuga aku tetep belain Bombailah. Oke Bombai makasih ya, kamu tetep Luar Biasa disini. Besok akan terbit lagi cerpen tentang kamu yang aku tulis sejak lama di Buku, Bombai part #1 part #2 part #3 dan seterusnya. Hehehe selamat malam Bombai :)

MAKALAH TENTANG MEDIA MASA DAN PENGARUHNYA PADA PENDIDIKAN

Diposting oleh Unknown di 04.28 0 komentar


TUGAS
 KELOMPOK
MEDIA MASSA DAN PENGARUHNYA TERHADAP POLA PENDIDIKAN
DIAJUKAN KEPADA SMKN 1 BANTUL UNTUK MELENGKAPI NILAI TUGAS KELOMPOK SEBAGAI SYARAT GUNA MELENGKAPI NILAI MATA PELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN








Disusun Oleh:
Aditia Kusumaningrum (1)
Akhnes Novianti (2)
Anifah Mujiasih (5)
Cindy Regina P (15)
Desy Afrida Hardiyati (16)
Devi Noor Arviani (18)
Dian Karyaningsih (21)
Erika Juliani (30)
XI Akuntansi-1

Dinas pendidikan menengah dan nonformal Kabupaten Bantul
SMKN 1 Bantul
Jl. Parangtritis Km. 11 Sabdodadi
2013

                                                      KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT. Bahwa penulis telah menyelesaikan tugas mata pelajaran pendidikan jasmani dengan membahas tentang Media Masa dan Pengaruhnya Terhadap Pola Pendidikan dalam bentuk makalah. Dalam penyusunan tugas atau materi ini tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan dan bimbingan orang tua, sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi teratasi. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1.      Ibu Kepala Sekolah Ir. Retno Yuniar Dwi Aryani.
2.      Bapak ARIF guru bidang studi penjaskes yang telah memberikan tugas, petunjuk, kepada penulis sehingga penulis termotivasi dan menyelesaikan tugas ini.
3.      Orang tua yang telah turut membantu, membimbing, dan mengatasi berbagai kesulitan sehingga tugas ini selesai.
4.      Teman-teman dan sahabat yang turut mendukung penulis, serta memberi dorongan dalam bentuk apapun.
5.      Kekompakan satu kelompok segingga tugas ini dapat selesai dengan baik.
6.      Inspirator yang sudah menginspirasi penulis dalam penulisan makalah ini.
7.      Dan semua pihak yang telah membantu baik secara materi ataupun nonmateri yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Semoga materi ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak yang membutuhkan, khususnya bagi penulis sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai, Amin

                                                                                                                                                                        



                                                                                                                    Yogyakarta,
Penulis

                                                                                                            Atas Nama Kelompok



DAFTAR ISI

Kata Pengantar…………………….........………………….....…i
Daftar Isi…………………………………........……....................ii
Bab 1 (Pendahuluan)………………….…………………….........1
a.       Latar Belakang Masalah……………...........................1
b.      Pengaruh Media Massa Terhadap Pola Pikir Anak........1
c.       Pembatasan Masalah………………......………..........2
d.      Manfaat Makalah……………………..........................2
Bab 2 (Pembahasan)……………………………………………...3
a.       Pembahasan………………………………………......3
Bab 3 (Penutup)…………………………………………………..9
a.       Kesimpulan…………………………………………...9
b.      Saran…………………………………………............9
Daftar Pustakan………………………………………………….10
Lampiran-lampiran………………………………………………..11
Catatan-catatan...............................................................................12


 BAB I
PENDAHULUAN


            A.      Latar Belakang Masalah
                 Perkembangan teknologi pada masa ini sangatlah merubah pola hidup manusia. Perkembangan alat bantu yang sangat pesat, merubah seluruh kehidupan manusia sehingga manusia menjadi sangat bergantung kepada teknologi yang ada. Perubahan yang cepat sekali memaksa berbagai cara untuk membawa prespektif kebidang pendidikan.
                 Salah satu kebutuhan primer yang membawa dapak yang sangat kompleks adalah berkembangnya media massa sebagai sebuah sarana pendidikan tidak langsung terhadap kehidupan masyarakat. Media massa mempunyai pengaruh yang besar dalam membangun multicultural yang ada. Dengan kata lain, media massa merupakan sebuah sarana yang sangat potensial untuk mengangkat opini public sekaligus sebagai wahana untuk berkomunikasi antar lapisan masyarakat.
                 Ketersediaanya media masa sebagai penyambung lidah masyarakat mempunyai berbagai sisi positif yang hebat tetapi juga merupakan sebuah senjata ampuh dalam menjatuhkan. Keterkaitan dengan isu yang hangat seperti isu keberagaman (multikultural) media massa memiliki peran positif yaitu sebagai pemberi kontribusi dalam menyebarluaskan kesepahaman antar warga,tetapi juga memiliki sisi negatif yaitu sebagai pemahaman terhadap aksi negative sebagai sarana wahana menyebarluaskan sisi kecurigaan, ambiguitas dan juga membawa opini publik ke ranah tertentu sesuai dengan keinginan pihak-pihak tertentu.
                 Pada masa sebelum era reformasi, media massa sering digunakan sebagai sarana membangun sistem “kecurigaan” tentang perbedaan pendapat dalam masyarakat. Media massa berperan sebagai alat menjadikan pemahaman terhadap penguatan sebuah penilaian terhadap suatu sisi sehingga masyarakat digiring menuju sebuah penanaman sisi yang berlawanan. Pemutarbalikan fakta, fitnah dan juga gossip yang belum tentu kebenaranya.
                 Hal yang sangat berbeda terjadi pada era sekarang dimana media massa dapat digunakan sebagai sebuah media yang digunakan untuk pemahaman terhadap pentingnya membangun sebagai sebuah proses kompromi dalam kehidupan masyarakat. Penggunaan media massa sebagai sebuah sarana untuk setiap sengketa dan perselisihan yang terjadi dalam kelompok, masyarakat ataupun negara, diharapkan dapat diselesaikan sesui ketentuan yang berlaku. Media massa dapat berfungsi sebagai suatu alat mediasi yang bersifat non-kekerasan.


            B.       Pengaruh media massa terhadap pola berfikir anak
     Pada fase kanak-kanak, otak merekam semua kegiatan sebagai aktualisasi penanaman memori jangka panjang sebagai fase dasar. Pada masa ini terjadi masa emas pencetak pondasi pemikiran, hasrat dan gambaran perbuatan yang akan ditiru pada masa yang akan datang.
     Sementara itu, kegiatan pemaparan media massa yang terselenggara masih di bawah standar pemikiran yang ada. Kebebasan yang diberikan pemerintah disalah artikan dengan kebebasan yang tidak terbatas. Berbagai pemaparan acara yang diselenggarakan merupakan bentuk kehidupan hedonism, kekerasan dan juga berbagai kejahatan yang terjadi. Kegiatan pencarian bakat yang menawarkan ketenaran, kekayaan, jabatan dan kedudukan yang dapat diraih secara instant sangat berpengaruh untuk kehidupan.
     Penggunaan internet sebagai wahana pemojokan diri, penyebaran berita miring dan gambar yang tidak senonoh, pendiskriditan seseorang melalui media Koran atau majalah.
Berbagai bentuk iklan dan film dengan adegan yang“menantang” memancing imajinasi berfikir sesuai dengan hasrat fitrah
 manusia tanpa batas. Dengan adanya berbagai media massa yang sangat maju menjadikan segala sesuatunya menjadi lebih gamblang. Menurut survey yang dilakukan ClearCommerce.com penggunaan penyalahgunaan internet untuk kejahatan di dunia, Indonesia menempati urutan kedua. Penyebaran video porno baik secara download atau up load, fake pict, fake fact, cyber crime dan masih banyak penyalahgunaan media massa untuk hal-hal yang sangat dirasa tidak berguna atau bahkan merugikan.
     Bahkan disadari ataupun tidak para produser televisi memaparkan adegan berupa Film Televisi (F-Tv), sinetron, reality show dan berbagai acara lain yang secara tidak langsung ditiru masyarakat dan dengan singkat merubahnya menjadi tren yang selalu diikuti sungguhpun hal tersebut adalah hal yang tidak mendidik atau hal yang bersifat negatif. Masa kanak-anak seharusnya merupakan fase yang seharusnyadibiasakan untuk menuju hal yang diperlukan untuk hidup baik berupa soft skill, socio skill dan juga prakarsa hidup sesuai budaya bangsa.
     Kondisi pelaksanaan media massa di Indonesia sangat jauh dari kesan mendidik. Hal-hal yang dipaparkan merupakan bentuk dari sikap dewasa akan tetapi berwujud kekanak-kanakan. Dunia media massa bagaikan dua mata pisau yang tajam. Di satu sisi iming-iming terkenal, kaya,mendapatkan banyak fasilitas mewah dan dielu-elukan hanya dalam waktu singkat menjadi daya tarik untuk semua orang. Sementara itu sisi yang seharusnya negatif bisa menjadi positif bahkan pendukung terjadinya proses pendewasaan, penggunaan media massa sebagai bentuk pembelajaran baik formal ataupun nonformal.
             C.    Pembatasan Masalah
            Berdasarkan uraian di atas maka masalah yang akan dibahas pada makalah ini hanya dibatasi pada :
1. Apa yang dimaksud dengan media massa ?
2. Bagaimana karakteristik perkembangan anak remaja awal ?
3. Apa peran media massa sebagai sarana menanamkan nilai dalam masyarakat ?
4. Apa manfaat media massa untuk kehidupan ?
5. Apa pengaruh kebijakan publik media massa terhadap pola pendidikan anak?


D. ManfaatMakalah
1.  Manfaatbagi guru:
a. Mengetahui manfaat penggunaan media massa sebagai sarana pendidikan.
b. Menanamkan sikap dan perilaku siswa yang aktif dalam kegiatan pembelajaran yang    disesuaikan dengan perkembangan dan kemajuan zaman..
c.  Mengimbangi pola pendidikandengan berbagai kemajuan Iptek yang ada.
d. Membantu guru mencetak siswa yang unggul mampu menghadapi rintangan hidup, menghargai diri sendiri, orang lain dan mampu menaati peraturan yang disesuaikan perubahan zaman.
e. Mengetahui model pembelajaran yang dapat menjadikan siswa menjadi kreatif, ulet dan pantang menyerah.
f. Meningkatkan sikap ilmiah dengan kegiatan ilmiah untuk memahami konsep teoritis-praktis yang diikuti pemantapan prinsip pengetahuan yang menjadikan hasil belajar lebih baik.
2. Manfaat bagi sekolah
a. Mengetahui berbagai tingkatan dan penilaian sesuai dengan perkembangan media pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan zaman sehingga mampu memberikan pembelajaran kepada siswa sesuai dengan pengetahuan yang sesuai.
b. Memberikan motivasi kepada guru untuk dapat lebih aktif, kreatif dan inovatif dalam melaksanakan tugas sebagai pengajar sehingga dapat mencapai tujuan pendidikan nasional.
c.  Meningkatkan prestasi sekolah melalui pengembangan kinerja siswa dan pengembangan kinerja stake holder sekolah yang lebih baik.
3. Manfaat bagi pemerintah
a. Setelah memahami berbagai aspek dalam melihat sebuah masalah yang ada maka hal tersebut dapat mewujudkan model pembelajaran yang mangkus dan sangkil artinya dapat berdayaguna - berhasilguna, mujarab, efektif, dan efisien dalam membawa generasi baru ke jenjang yang lebih tinggi.
b. Mengoptimalkan peran kebijakan media massa sebagai sarana membina generasi   muda yang kelak dapat menjad ipemimpin yang handal.


BAB II
PEMBAHASAN

A.      MEDIA MASSA
Media massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesan-pesan dari sumber kepada khalayak (menerima) dengan menggunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti surat kabar, film, radio, TV (Cangara, 2002). Media massa adalah faktor lingkungan yang mengubah perilaku khalayak melalui proses pelaziman klasik, pelaziman operan atau proses imitasi (belajar sosial). Dua fungsi dari media massa adalah media massa memenuhi kebutuhan akan fantasi dan informasi (Rakhmat, 2001).
Media menampilkan diri sendiri dengan peranan yang diharapkan, dinamika masyarakat akan terbentuk, dimana media adalah pesan. Jenis media massa yaitu media yang berorentasi pada aspek (1) penglihatan (verbal visual) misalnya media cetak, (2) pendengaran (audio) semata-mata (radio, tape recorder), verbal vokal dan (3) pada pendengaran dan penglihatan (televisi, film, video) yang bersifat ferbal visual vokal (Liliweri, 2001).
Effendy (2000), media massa digunakan dalam komunikasi apabila komunikasi berjumlah banyak dan bertempat tinggal jauh. Media massa yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari umumnya adalah surat kabar, radio, televisi, dan film bioskop, yang beroperasi dalam bidang informasi, edukasi dan rekreasi, atau dalam istilah lain penerangan, pendidikan, dan hiburan. Keuntungan komunikasi dengan menggunkan media massa adalah bahwa media massa menimbulkan keserempakan artinya suatu pesan dapat diterima oleh komunikan yang jumlah relatif banyak. Jadi untuk menyebarkan informasi, media massa sangat efektif yang dapat mengubah sikap, pendapat dan prilaku komunikasi.
Media massa adalah alat-alat dalam komunikasi yang bisa menyebarkan pesan secara serempak, cepat kepada audience yang luas dan heterogen. Kelebihan media massa dibanding dengan jenis komunikasi lain adalah ia bisa mengatasi hambatan ruang dan waktu. Bahkan media massa mampu menyebarkan pesan hampir seketika pada waktu yang tak terbatas (Nurudin, 2007).
Media massa memberikan informasi tentang perubahan, bagaimana hal itu bekerja dan hasil yang dicapai atau yang akan dicapai. Fungsi utama media massa adalah untuk memberikan informasi pada kepentingan yang menyebarluas dan mengiklankan produk. Ciri khas dari media massa yaitu tidak ditujukan pada kontak perseorangan, mudah didapatkan, isi merupakan hal umum dan merupakan komunikasi satu arah. Peran utama yang diharapkan dihubungkan dengan perubahan adalah sebagai pengetahuan pertama. Media massa merupakan jenis sumber informasi yang disenangi oleh petani pada tahap kesadaran dan minat dalam proses adopsi inovasi (Fauziahardiyani, 2009).

B.       KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN ANAK REMAJA AWAL
1. Perkembangan Fisik
Anak-anak usia golden age (0-5 tahun) merupakan sebuah pondasi emas yang sangat menentukan kualitas hidup di masa yang akan datang. Menurut Dähler Franz (1975:12), selain mengalami percepatan pertumbuhan tinggi badan dan berat badan remaja juga mengalami proses kematangan seksual yaitu :
a.     Karakteristik kelamin primer
REMAJA PUTA
REMAJA PUTRI
terjadinya  pengeluaran sperma
terjadinya loncatan sel telur (ovulasi)
menegangnya alat kelamin pada saat tertentu
terjadinya menstruasi (pengeluaran sel telur yang tidak dibuahi, lendir dan darah)

b.    Karakteristik kelamin sekunder
REMAJA PUTA
REMAJA PUTRI
tubuh menjadi lebih jantan
mulai nampak bentuk kewanitaannya
suara membesar dan pecah
perkembangan buah dada
tumbuhnya bulu-bulu/ rambut pada bagian tubuh tertentu
montoknya anggota-anggota badan

Selain adanya perkembangan tersebut, terjadi juga pertumbuhan anggota badan yang berjalan tidak seimbang, tumbuh jerawat dan bintik-bintik pada muka, punggung dan bagian tubuh lainnya. Sehingga sering timbul perubahan tingkah laku misalnya yang semula lincah dan periang, berubah menjadi pemalu dan rendah diri, kadang-kadang kasar, tidak tahu malu, dan lain sebagainya (Rachman Hermawan, 1988: 28).

2. Perkembangan social
Pada dasarnya apabila seorang remaja dalam masa pertumbuhan akan merasakan tergugahnya rasa sosial untuk ingin bergabung dengan anggota kelompok lain karena ingin meluaskan pergaulannya sebagai usaha mencari nilai-nilai baru dan ingin berjuang mencapai nilai-nilai itu. Dengan demikian perilaku perubahan dari masa kanak-kanak kemasa remaja menimbulkan konflik dalam diri, ingin bersosialisasi dan sangatingin merasakan hal yang baru.
Pengaruh yang sangat kecil pun akan dianggap sebagai bentuk ekspresi diri yang aktual, mengikuti zaman, tanpamemperhatikan apakah hal tersebut adalah pengaruh negatif ataupun positif.

3. Perkembangan intelektual
Selama masa perkembanganya, kanak-kanak sampai dengan masa remaja mereka mulai bersikap kriris dan tidak mau menerima begitu saja perintah atau aturan yang ada. Hal tersebut terjadi karena mereka ingin mengetahui dasar, alasan dan sebab sesuatu dapat terjadi.
Tidak jarang dengan perkembangan intelektualnya yang bersifat kritis ini para remaja selalu mengalami konflik atau pertentangan dengan pihak orang tua atau pendidik-pendidiknya yang biasanya berpegang pada nilai-nilai lama.

4. Perkembangan emosional
Pada masa perkembanganya, kanak-kanak yang akan menjadi remaja berada dalam keadaan dimana perasaan belum mapan sehingga sering membawa mereka ke dalam kegelisahan, perasaan canggung akan pertambahan tinggi badan yang dirasa “aneh” dan mengganggu, mudah tersinggung, kesal hati, tertekan, ingin marah, tetapi kadang-kadang berada dalam suasana gembira dan ringan hati untuk melakukan pertolongan kepada orang lain.
Dipihak lain remaja sangat membutuhkan rasa aman dalam lingkungannya dalam bentuk pengertian akan keadaannya ataupun mengenai problema yang sedang dihadapi, selain itu mereka perlu adanya pengakuan sosial. Dalam keadan emosi yang belum stabil ini celaan ataupun kritikan kadang ditanggapi secara sungguh-sungguh sebagai bentuk ejekan atau remehan. Akibatnya mereka sering bersikap antipasti dan melawan (Y. Bambang Mulyono ,1984: 18).

C.      PERAN MEDIA MASSA SEBAGAI SARANA MENANAMKAN NILAI DALAM MASYARAKAT
Perkembangan media massa bagi manusia sempat menumbuhkan perdebatan panjang tentang makna dan dampak media massa pada perkembangan masyarakat. Dalam perkembangan teori komunikasi massa, konsep masyarakat massa mendapat relasi kuat dengan produk budaya massa yang pada akhirnya akan mempengaruhi bagaimana proses komunikasi dalam konteks masyarakat massa membentuk dan dibentuk oleh budaya massa yang ada. Media massa berperan untuk membentuk keragaman budaya yang dihasilkan sebagai salah satu akibat pengaruh media terhadap sistem nilai, pikir dan tindakan manusia.
Dampak media massa dalam sebuah masyarakat membuat persepsi baru bahwa media massa, masyarakat, budaya massa dan budaya tinggi secara simultan saling berhubungan satu sama lain. Corak hubungan faktor-faktor di atas bersifat “interplay”. Tentu saja perubahan makna sosial tersebut juga dipengaruhi oleh perkembangan sosial baru dalam era modernisasi. Dalam proses ini ada beberapa pertimbangan yang perlu dilihat, yaitu: Pertama, perkembangan media sampai pada satuan kecil masyarakat membuat kita harus membuat sikap baru dan lebih kompleks terhadap terminologi-terminologi sosial tradisional yang diyakini oleh masyarakat. Kedua, perkembangan media massa baru seperti televisi sempat mengubah persepsi sosial masyarakat karena pengaruhnya yang sedemikian dahsyat. Bahkan dapat dikatakan bahwa televisi mampu menjadi sentra kehidupan sosial meski tidak menutup kemungkinan bahwa media cetak juga tetap mempunyai kekuatan yang cukup signifikan dalam masyarakat. Ketiga, proses transisi sosial baru yang dialami oleh masyarakat menuntut kita untuk memperbaharui konsep sosial yang sudah ada. Keempat,
Pemahaman tentang ini juga akan mempengaruhi keseluruhan sikap yang diambil dalam proses perkembangan budaya masyarakat itu sendiri Media massa sendiri dalam masyarakat mempunyai beberapa fungsi sosial, yaitu fungsi pengawasan sosial, fungsi interpretasi, fungsi transmisi nilai dan fungsi hiburan. 1. Fungsi pengawasan media adalah fungsi yang khusus menyediakan informasi dan peringatan kepada masyarakat tentang apa saja di lingkungan mereka. Media massa meng-up date pengetahuan dan pemahaman manusia tentang lingkungan sekitarnya. 2. Fungsi interpretasi adalah fungsi media yang menjadi sarana memproses, menginterpretasikan dan mengkorelasikan seluruh pengetahuan atau hal yang diketahui oleh manusia. 3. Fungsi transmisi nilai adalah fungsi media untuk menyebarkan nilai, ide dari generasi satu ke generasi yang lain. 4. Fungsi hiburan adalah fungsi media untuk menghibur manusia. 
Manusia cenderung untuk melihat dan memahami peristiwa atau pengalaman manusia sebagai sebuah hiburan. Dalam perkembangan selanjutnya, media massa mempunyai fungsi-fungsi baru, yaitu membentuk komunitas dan komunikasi virtual, seperti halnya kelompok internet di dunia maya. Internet dapat dipahami sebagai alat atau media umum yang bisa secara komplet memenuhi fungsi media massa “tua”. Internet bisa menyempurnakan transaksi komersial, menyediakan dukungan sosial dan mengirim jasa pemerintahan. Dalam media ada berita. Berita sendiri berpengaruh pada masyarakat. Pengaruh itu adalah: a. Agenda setting adalah pemahaman bahwa berita mempengaruhi agenda publik yang secara rutin diberitakan oleh media massa. b. Gatekeeping: media bisa menjadi penjaga informasi atau penyaring informasi yang ditujukan kepada masyarakat. c. Framing terjadi ketika media massa membingkai beberapa isu yang ditonjolkan oleh media kepada masyarakat. Dengan berapa fenomena di atas, terdapat beberapa kontroversi yang menyatakan bahwa media massa pada dasarnya bias. Hanya memang masalah bias selalu berada dalam diskusi panjang mengenai masalah objektivitas dalam sebuah media massa. Difusi inovasi adalah pemikiran yang melihat bahwa media massa berkontribusi atas seluruh pembaharuan dan inovasi yang berkembang dalam masyarakat. Difusi inovasi akan sangat dipengaruhi oleh kemampuan masyarakat memahami dan menyadari masalah kemajuan dalam masyarakat itu sendiri.
Teknologi disadari sebagai alat kemajuan apabila memberikan kontribusi konkret atas masyarakat. Persebaran inovasi bisa dimulai dari tingkat pengetahuan atau idea baru dari media Ada proses penyerapan teknologi dari masyarakat. Selanjutnya masyarakat menyaring teknologi tersebut apakah memang inovasi tersebut bermanfaat. Dari pemahaman dan penyaringan tersebut, masyarakat mengadopsi teknologi atau tidak. Perkembangan media massa modern tidak terelakkan. Perkembangan yang pelan tapi diakhiri dengan akselerasi perkembangan yang luar biasa. Tapi dalam perkembangan selanjutnya, perkembangan teknologi komunikasi harus diikuti dengan pemahaman yang layak pemakai atas teknologi itu sendiri. Ada beberapa yang beranggapan bahwa perkembangan masyarakat sangat ditentukan oleh perkembangan teknologi komunikasi itu sendiri. Itulah determinisme teknologi. Ada beberapa asumsi: a. Medium is the message, adalah pemahaman bahwa media massa memang membentuk kebudayaan. Bentuk media massa berpengaruh dan bernilai dalam membentuk pola pikir manusia. b. Teknologi adalah kekuatan dominan. Pada dasarnya, sistem sosial dan ekonomi mempromosikan teknologi dan mendominasi kebudayaan. c. Media massa mendorong kebudayaan Dalam proses ekonomi, media massa juga menerapkan segmentasi. Segmentasi adalah proses penajaman segmen konsume yang mengkonsumsi isi media atau industri media yang ada. Perkembangan teknologi, industri dan daya serap masyarakat terhadap media mengandaikan perubahan juga di dalam karakter media massa modern. Diperlukan media yang lebih spesifik atau lebih fokus pada khalayak tertentu, sehingga hal ini mengubah pola isi media massa. Maka tidak mengherankan jika terjadi perkembangan media massa baru. Media massa baru adalah bentuk dan ragam media massa yang dikembangkan sesuai dengan ciri dan karakter masyarakat modern.
Perkembangan dramatis media massa modern adalah personalisasi. Media massa diharapkan semakin masuk dan melayani aspek personal manusia modern. Internet merupakan contoh yang jelas pada segmentasi personal media massa modern. Media modern seperti internet mengakomodir globalisasi yang semakin membuat media massa berkonvergensi. Media interaktif dalam internet membentuk apa yang disebut dengan perdagangan atau ekonomi digital (e-commerce atau digital-economy). Perubahan drastis dalam teknologi komunikasi juga mempengaruhi bentuk-bentuk media massa baru.

D.      MANFAAT MEDIA MASSA UNTUK KEHIDUPAN
Secara perlahan media massa akan membentuk pandangan pemirsanya mengenai bagaimana seseorang melihat pribasinya dan bagaimana seharusnya seseorang berhubungan dengan kehidupan sehari hari, dengan kata lain kekuatan media massa dapat memaksa semua orang meniru gaya idola mereka atau siapapun yang mereka lihat.
     Bagi remaja keinginannya bukan hanya menjadi penonton dan pendengar, tetapi akan memaksa dirinya sendiri sebagai penentu arah media saat mereka berekspresi dan mengemukakan pendapatnya.
Di era informasi yang pesat ini membawa pengaruh besar dalam kehidupan sehingga perlu dibuat cara untuk membangun, merubah, memperbaiki pelayanan pendidikan, bisnis dan juga pemerintahan. Adanya perkembangan teknologi semacam itu sangat perlu ketersediaan perangkat legal yang dapat mencegah adanya new crime (kejahatan baru) dan hal-hal yang negative lainnya.
      Kebijakan publik merupakan kebijakan yang dikembangkan oleh lembaga-lembaga pemerintahdan pejabat-pejabat pemerintah yang dipengaruhi oleh aktor-aktor dan faktor-faktorbukan pemerintah.
Dari pengertian di atas maka dapatdiketahui bahwa:
1)      kebijakan tidak semta-mata didominasi oleh kepentingan pemerintah
2)      aktor-aktor di luar pemerintah harus diperhatikan aspirasinya
3)      faktoryang berpengaruh harus dikaji sebelumnya.
Berbagai faktor yang telah dikemukakan tersebut menjadi suatu yang permanen dan harus disesuaikan dengan faktor yang  pesat di era globalisasi ini.
Arah kebijakan media massa di Insonesia adalah kebijakankomunikasi menggunakan media massa yang secara konseptual bisa berbentukUndang-Undang (UU), Peraturan Pemerintah (PP), Keputusan Presiden (Keppres),Instruksi Presiden (Inpres), Keputusan Menteri (Kepmen) dan Peraturan Daerah(Perda).
 Undang-undang yang berhubungan dengan media massa adalah Surat Keputusan DPR RI Nomor 3/DPRRI/I/1999-2000. Dimana Surat Ketua DPR RI Nomor 01/3184/DPR RI/1999 tanggal 25 Agustus 1999 berisi persetujuan atas RUU Telekomunikasi yang diserahkan kePresiden untuk diundangkan.
Isi dari RUU tersebut antara lain ada 3 (tiga)materi perubahan terhadap Undang-undang Nomor 3Tahun 1989 tentang Telekomunikasi (UU Telekomunikasi),yaitu:

1. Penyelenggaraan telekomunikasi tidak lagi dibedakanatas jasa telekomunikasi dasar dan telekomunikasi bukan dasar, tetapi dibedakanmenjadi penyelenggaraan jaringan telekomunikasi, penyelenggaraan jasatelekomunikasi dan penyelenggaraan telekomunikasi khusus.
2.Penyelenggaraan telekomunikasi tidak lagi hanyadiselenggarakan oleh Badan Penyelenggara Telekomunikasi, tetapi dapatdiselenggarakan pula oleh Badan Hukum lain (Badan Usaha Milik Daerah atau BadanUsaha Milik Negara/Swasta maupun Koperasi). Hal tersebut sesuai denganUndang-undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli danPersaingan Usaha Tidak Sehat, sehingga penyelenggara telekomunikasi tidak lagimenganut perinsip monopoli.
3.Mewajibkan kepada setiap penyelenggara jaringan danatau penyelenggara jasa telekomunikasi memberikan kontribusi dalam pelayanan didaerah yang belum berkembang atau belum terlayani jaringan telekomunikasi yangmerupakan penugasan dari Pemerintah(Universal Service Obligation/USO).

Ada beberapa perihalpenting yang harus dicatat dan tidak dapat diabaikan dalam proses pembahasanRUU Telekomunikasi, yaitu:
1.Mengakui(recognize)konvergennya tiga bidang:telekomunikasi, penyiaran dan teknologi informasi, sehingga segenap tatanannasional perlu sesuai dan serasi dengan semakin konvergennya ketiga bidangtersebut;

2.Membangun masyarakat Indonesia modern dan demokratishanya dapat terwujud dengan membangun masyarakat informasi(informationsociety)yang bertumpu pada system telekomunikasi nasional yang tangguh,sehingga perlu diciptakan kesempatankesempatan yang luas untuk mewujudkannya.;

3.Dalam pada itu dalam membangun sistem telekomunikasinasional, yang diarahkan adalah terpeliharanya kepentingan nasional dalam artiluas;

4.Peran pemerintah dalam suatu demokrasi yang moderndibatasi pada penentuan arahanarahan dalam bentuk kebijaksanaan. Namun demikiankebijaksanaan tersebut haruslah kebijaksanaan yang tegas, tidak tumpang tindih danmenampung aspek konvergensi dimana pelaksanaan pada tataran pengaturandilakukan secara sangat profesional yang dibantu oleh kemampuan-kemampuan yang ada di sektor swasta;

5.Penataan manajemen bidang frekuensi radio yang sangatprofesional dan, melalui peraturan pelaksanaan yang diturunkan dariUndang-undang tentang telekomunikasi, menghindari berbagai hambatan, antaralain pemusatan birokrasi.

6.Peran swasta yang luas, semakin mampu dan diharuskanbersaing, tidak hanya dalam percaturan bisnis jasa dalam negeri, dan yangdidukung oleh Sumber Daya Manusia yang terlatih, terdidik sesuai keperluan yangberkembang.

7.Perlindungan kepada konsumen yang jelas dan terinci,baik ia konsumen akhir maupun konsumen antara (konsumen antara adalahpenyelenggara jasa telekomunikasi dan informasi yang menjadi konsumen jasa-jasatelekomunikasi penyelenggara lain)

Orang tua adalah media sosialisasi pertama, kemudian masyarakat umum, sekolah, aparat Negara, juga pemerintahan. Semua media tersebut seharusnya dapat digunakan untuk mengendalikan media massa secara positif. Bukannya digunakan untik hal-hal negatif.
Media massa sangat cocok digunakan untuk media pembelajaranm serta mempunyai daya guna yang cukup tinggi dan mampu memberikan gambaran yang tanpa harus berbelit belit.
Dari semua uraian diatas dapat disimpulkan bahwa media massa yang memaparkan hal negatif dapat meracuni anak-anak yang dalam masa atau proses pertumbuhan, sehingga dapat merugikan generasi muda kita. Sebaliknya apabila media massa digunakan sebagai sarana pendidikan (hal positif) akan dapat menambah pemahaman, pengetahuan  dan penguraian konsep yang benar, sehingga di Indonesia ini akn lebih maju, makmur dan berdaya guna tinggi.



E.       PENGARUH KEBIJAKAN PUBLIK MEDIA MASSA TERHADAP POLA PENDIDIKAN ANAK
Dalam kehidupan manusia sebagai suatu bangsa yang tidak ingin terbelakang dan ketinggalan oleh perkembangan zaman maka manusia membutuhkan suatu informasi. Sehingga teknologi informasi dan komunikasi merupakan salah satu bidang yang harus dipenuhi. Namun dalam memenuhi kebutuhan informasi, kita harus dapat menentukan skala prioritas kebutuhan, misalnya dengan mempertimbangkan perlukah berlangganan surat kabar atau cukup meluangkan waktu untuk membaca suart kabar haruskah kita membeli televisi jika ada kepentingan yang laim yang lebih penting.
Manfaat media massa dalam kehidupan sehari-hari :
1. Sebagai sarana informasi.
2. Sebagai sarana pendidikan
3. Sebagai sarana hiburan
4. Sebagai sarana sosialisasi
5. Sebagai pembuka ruang pembicaraan sistem politik untuk mendebatkan berbagai masalah       kemasyarakatan.
6. Sebagai pencerah pengetahuan masyarakat.
7. Untuk melindungi hak rakyat.
8. Untuk memberdayakan ekonomi nasional..
9. Dengan adanya media massa hubunahagan antara persaudaraan kita semakin dekat bukan hanya karena pada keluarga sendiri melainkan juga kepada orang lain.



BAB III
PENUTUP

A.      KESIMPULAN
Media massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesan-pesan dari sumber kepada khalayak (menerima) dengan menggunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti surat kabar, film, radio, TV. Media massa adalah faktor lingkungan yang mengubah perilaku khalayak melalui proses pelaziman klasik, pelaziman operan atau proses imitasi (belajar sosial). Dua fungsi dari media massa adalah media massa memenuhi kebutuhan akan fantasi dan informasi.
Fase kanak-kanak merupakan fase yang sangat mudah dipengaruhi. Mereka masih sangat labil untuk menentukan mana yang benar dan mana yang salah. Selain itu, pada fase ini merupakan fase pembentukan ketrampilan dimana mereka akan diajari sesuatu sesuai dengan kemampuan mereka. Oleh karena itu, media massa sangat mempengaruhi fase kanak-kanak karena mereka akan meniru apa yang ada di media massa.
Media massa berperan untuk membentuk keragaman budaya yang dihasilkan sebagai salah satu akibat pengaruh media terhadap sistem nilai, pikir dan tindakan manusia. Dampak media massa dalam sebuah masyarakat membuat persepsi baru bahwa media massa, masyarakat, budaya massa dan budaya tinggi secara simultan saling berhubungan satu sama lain. manfaat media massa dalam kehidupan sehari-hari : sebagai sarana informasi, sebagai sarana pendidikan, sebagai sarana hiburan, sebagai sarana sosialisasi.
Di era informasi yang pesat ini membawa pengaruh besar dalam kehidupan sehingga perlu dibuat cara untuk membangun, merubah, memperbaiki pelayanan pendidikan, bisnis dan juga pemerintahan. Adanya perkembangan teknologi semacam itu sangat perlu ketersediaan perangkat legal yang dapat mencegah adanya new crime (kejahatan baru) dan hal-hal yang negative lainnya

B.       SARAN
Pemerintah, bersama pihak aktor pelaku, masyarakat dan faktor pendukung lainya seharusnya dapat melihat sisi dari penggunaan media massa untuk mengarahkannya ka arah yang positif. Menggunakan media massa sebagai ajang berkomunikasi yang positif, menebarkan pengetahuan umum yang bermanfaat untuk kehidupan dan sebagai sarana yang membuat pembelajaran menjadi lebih menarik sehingga media massa merupakan jalan menuju kearah terciptanya manusia Indonesia seutuhnya.
Jangan sampai para generasi penerus bangsa rusak moralnya hanya karena media massa. Peran orangtua juga sangat besar dalam membatasi anaknya menggunakan media massa. Karena pada era ini, banyak anak yang melakukan hal-hal negative karena kurang mendapat kasih saying dari orang tua.



DAFTAR PUSTAKA



http://ng-aze.blogspot.com/2009/03/ringkasan-materi-manfaat-media-massa.html






LAMPIRAN-LAMPIRAN




























CATATAN


...............................................................................
..............................................................................
..............................................................................

PUISI TANPA JUDUL DARI PENGGEMAR RAHASIAMU YANG AKAN SELALU MENCINTAIMU DALAM DIAMKU #ERIKA'SPUISI

AKU adalah embun dipagi hari yang selalu ingin beri kamu kesejukan
AKU adalah angin disenja hari yang selalu ingin beri kamu kedamaian
AKU adalah bintang dimalam hari yang selalu ingin beri terang digelap malammu

Semua aku lakukan hanya untukmu
Untuk seseorang yang ada dihatiku

Di sini aku bagaikan pohon
Berdiri kokoh bertahan saat hujan tiba agar tak tumbang
Berdiri kokoh bertahan saat angin menerpa agar tak roboh

Detik ini pun aku masih bertahan
Bertahan sendiri untukmu
Bukan bertahan bersama untuk KITA :'(



                                                                    Reecha, 30 November 2013
                                                                     09:58 AM

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

#CerpenErika #part1 "Bohongmu Buat Hati Tersenyum"

Aku adalah ? siapa ya. Sebut saja Rika. Kata film yang pernah aku tonton dibagian prolog isinya “siapapun kita pasti punya seseorang yang kita suka secara diam-diam, saat kita ingat orang itu kita merasa....sesak di dada. Tapi kita terus menyukainya. Walaupun kita tidak tahu dimana dia sekarang. Apa kabarnya? Tapi dialah yang membuatku seperti ini. Hal kecil yang disebut CINTA”. Seperti juga aku yang cerita saat sejak awal suka pada seseorang itu akan dilampirkan di cerpen yang lain. Karna di sini aku hanya ingin menulis tentang setiap kebohongan yang seseorang itu katakan mampu membuat hatiku tersenyum. Aneh kan? Tapi entahlah seseorang itu, sebut saja dia Bombai. Bombai yang mampu buat aku seperti ini. Saat dia berkata manis didepanku, contohnya: “rika, kamu makin cantik aja.” Padahal dia bohong, tapi itu membuatku senang. Yang lain? “iya rika, aku sayang sama kamu” hahaha itu SMS yang Bombai kirim ke aku, dan juga gak tau dikirim ke siapa aja. Saat dia gak SMS bilangnya lagi pingpong apa lagi tidur, tapi tidurnya 12 jam. Hehe Duhhh Bombai kamu tuh kayak cabai rawit, pedes sih tapi aku gak kapok makan :D malah nambah teruss..
Kalau kamu tahu ya Bombai, kamu bohong berkali-kali juga aku susah buat benci sama kamu, mungkin itu yang dimaksut Hal Kecil yang disebut Cinta. Hehe entah bagaimana hal kecil bisa mengexsplor ke seluruh bagian otakku. Logika ini kalah saat kamu sudah mulai bicara, kadang aku sadar kok, aku ini siapa kamu ._. tapi kamu sendiri yang buat aku ingin sekali berharap. Kamu yang datang di kehidupanku, membuatku seperti orang bodoh yang gak ada kapoknya di bohongin. By the way Bombai itu lulusan sekolah sastra apa ya? Emm kayaknya bukan deh, jelas-jelas Bombai masih kelas 2 SMK, haha tapi kata-kata dia tuh ngalahin kata-kata guru Bahasa Indonesiaku di sekolah lho. Hehe gimana juga aku tetep “IYA” kalau sama Bombai. Bombai kamu bohong ratusan kali aku masih Cinta sama kamu, apalagi kamu gak pernah bohong. Hehe :D saat kamu bohong, semua terasa biasa saja gak ada jengkel-jengkel apalagi marah sama kamu. Semua terasa gak ada yang bohong, gimanapun juuga aku tetep belain Bombailah. Oke Bombai makasih ya, kamu tetep Luar Biasa disini. Besok akan terbit lagi cerpen tentang kamu yang aku tulis sejak lama di Buku, Bombai part #1 part #2 part #3 dan seterusnya. Hehehe selamat malam Bombai :)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

MAKALAH TENTANG MEDIA MASA DAN PENGARUHNYA PADA PENDIDIKAN



TUGAS
 KELOMPOK
MEDIA MASSA DAN PENGARUHNYA TERHADAP POLA PENDIDIKAN
DIAJUKAN KEPADA SMKN 1 BANTUL UNTUK MELENGKAPI NILAI TUGAS KELOMPOK SEBAGAI SYARAT GUNA MELENGKAPI NILAI MATA PELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN








Disusun Oleh:
Aditia Kusumaningrum (1)
Akhnes Novianti (2)
Anifah Mujiasih (5)
Cindy Regina P (15)
Desy Afrida Hardiyati (16)
Devi Noor Arviani (18)
Dian Karyaningsih (21)
Erika Juliani (30)
XI Akuntansi-1

Dinas pendidikan menengah dan nonformal Kabupaten Bantul
SMKN 1 Bantul
Jl. Parangtritis Km. 11 Sabdodadi
2013

                                                      KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT. Bahwa penulis telah menyelesaikan tugas mata pelajaran pendidikan jasmani dengan membahas tentang Media Masa dan Pengaruhnya Terhadap Pola Pendidikan dalam bentuk makalah. Dalam penyusunan tugas atau materi ini tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan dan bimbingan orang tua, sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi teratasi. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1.      Ibu Kepala Sekolah Ir. Retno Yuniar Dwi Aryani.
2.      Bapak ARIF guru bidang studi penjaskes yang telah memberikan tugas, petunjuk, kepada penulis sehingga penulis termotivasi dan menyelesaikan tugas ini.
3.      Orang tua yang telah turut membantu, membimbing, dan mengatasi berbagai kesulitan sehingga tugas ini selesai.
4.      Teman-teman dan sahabat yang turut mendukung penulis, serta memberi dorongan dalam bentuk apapun.
5.      Kekompakan satu kelompok segingga tugas ini dapat selesai dengan baik.
6.      Inspirator yang sudah menginspirasi penulis dalam penulisan makalah ini.
7.      Dan semua pihak yang telah membantu baik secara materi ataupun nonmateri yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Semoga materi ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak yang membutuhkan, khususnya bagi penulis sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai, Amin

                                                                                                                                                                        



                                                                                                                    Yogyakarta,
Penulis

                                                                                                            Atas Nama Kelompok



DAFTAR ISI

Kata Pengantar…………………….........………………….....…i
Daftar Isi…………………………………........……....................ii
Bab 1 (Pendahuluan)………………….…………………….........1
a.       Latar Belakang Masalah……………...........................1
b.      Pengaruh Media Massa Terhadap Pola Pikir Anak........1
c.       Pembatasan Masalah………………......………..........2
d.      Manfaat Makalah……………………..........................2
Bab 2 (Pembahasan)……………………………………………...3
a.       Pembahasan………………………………………......3
Bab 3 (Penutup)…………………………………………………..9
a.       Kesimpulan…………………………………………...9
b.      Saran…………………………………………............9
Daftar Pustakan………………………………………………….10
Lampiran-lampiran………………………………………………..11
Catatan-catatan...............................................................................12


 BAB I
PENDAHULUAN


            A.      Latar Belakang Masalah
                 Perkembangan teknologi pada masa ini sangatlah merubah pola hidup manusia. Perkembangan alat bantu yang sangat pesat, merubah seluruh kehidupan manusia sehingga manusia menjadi sangat bergantung kepada teknologi yang ada. Perubahan yang cepat sekali memaksa berbagai cara untuk membawa prespektif kebidang pendidikan.
                 Salah satu kebutuhan primer yang membawa dapak yang sangat kompleks adalah berkembangnya media massa sebagai sebuah sarana pendidikan tidak langsung terhadap kehidupan masyarakat. Media massa mempunyai pengaruh yang besar dalam membangun multicultural yang ada. Dengan kata lain, media massa merupakan sebuah sarana yang sangat potensial untuk mengangkat opini public sekaligus sebagai wahana untuk berkomunikasi antar lapisan masyarakat.
                 Ketersediaanya media masa sebagai penyambung lidah masyarakat mempunyai berbagai sisi positif yang hebat tetapi juga merupakan sebuah senjata ampuh dalam menjatuhkan. Keterkaitan dengan isu yang hangat seperti isu keberagaman (multikultural) media massa memiliki peran positif yaitu sebagai pemberi kontribusi dalam menyebarluaskan kesepahaman antar warga,tetapi juga memiliki sisi negatif yaitu sebagai pemahaman terhadap aksi negative sebagai sarana wahana menyebarluaskan sisi kecurigaan, ambiguitas dan juga membawa opini publik ke ranah tertentu sesuai dengan keinginan pihak-pihak tertentu.
                 Pada masa sebelum era reformasi, media massa sering digunakan sebagai sarana membangun sistem “kecurigaan” tentang perbedaan pendapat dalam masyarakat. Media massa berperan sebagai alat menjadikan pemahaman terhadap penguatan sebuah penilaian terhadap suatu sisi sehingga masyarakat digiring menuju sebuah penanaman sisi yang berlawanan. Pemutarbalikan fakta, fitnah dan juga gossip yang belum tentu kebenaranya.
                 Hal yang sangat berbeda terjadi pada era sekarang dimana media massa dapat digunakan sebagai sebuah media yang digunakan untuk pemahaman terhadap pentingnya membangun sebagai sebuah proses kompromi dalam kehidupan masyarakat. Penggunaan media massa sebagai sebuah sarana untuk setiap sengketa dan perselisihan yang terjadi dalam kelompok, masyarakat ataupun negara, diharapkan dapat diselesaikan sesui ketentuan yang berlaku. Media massa dapat berfungsi sebagai suatu alat mediasi yang bersifat non-kekerasan.


            B.       Pengaruh media massa terhadap pola berfikir anak
     Pada fase kanak-kanak, otak merekam semua kegiatan sebagai aktualisasi penanaman memori jangka panjang sebagai fase dasar. Pada masa ini terjadi masa emas pencetak pondasi pemikiran, hasrat dan gambaran perbuatan yang akan ditiru pada masa yang akan datang.
     Sementara itu, kegiatan pemaparan media massa yang terselenggara masih di bawah standar pemikiran yang ada. Kebebasan yang diberikan pemerintah disalah artikan dengan kebebasan yang tidak terbatas. Berbagai pemaparan acara yang diselenggarakan merupakan bentuk kehidupan hedonism, kekerasan dan juga berbagai kejahatan yang terjadi. Kegiatan pencarian bakat yang menawarkan ketenaran, kekayaan, jabatan dan kedudukan yang dapat diraih secara instant sangat berpengaruh untuk kehidupan.
     Penggunaan internet sebagai wahana pemojokan diri, penyebaran berita miring dan gambar yang tidak senonoh, pendiskriditan seseorang melalui media Koran atau majalah.
Berbagai bentuk iklan dan film dengan adegan yang“menantang” memancing imajinasi berfikir sesuai dengan hasrat fitrah
 manusia tanpa batas. Dengan adanya berbagai media massa yang sangat maju menjadikan segala sesuatunya menjadi lebih gamblang. Menurut survey yang dilakukan ClearCommerce.com penggunaan penyalahgunaan internet untuk kejahatan di dunia, Indonesia menempati urutan kedua. Penyebaran video porno baik secara download atau up load, fake pict, fake fact, cyber crime dan masih banyak penyalahgunaan media massa untuk hal-hal yang sangat dirasa tidak berguna atau bahkan merugikan.
     Bahkan disadari ataupun tidak para produser televisi memaparkan adegan berupa Film Televisi (F-Tv), sinetron, reality show dan berbagai acara lain yang secara tidak langsung ditiru masyarakat dan dengan singkat merubahnya menjadi tren yang selalu diikuti sungguhpun hal tersebut adalah hal yang tidak mendidik atau hal yang bersifat negatif. Masa kanak-anak seharusnya merupakan fase yang seharusnyadibiasakan untuk menuju hal yang diperlukan untuk hidup baik berupa soft skill, socio skill dan juga prakarsa hidup sesuai budaya bangsa.
     Kondisi pelaksanaan media massa di Indonesia sangat jauh dari kesan mendidik. Hal-hal yang dipaparkan merupakan bentuk dari sikap dewasa akan tetapi berwujud kekanak-kanakan. Dunia media massa bagaikan dua mata pisau yang tajam. Di satu sisi iming-iming terkenal, kaya,mendapatkan banyak fasilitas mewah dan dielu-elukan hanya dalam waktu singkat menjadi daya tarik untuk semua orang. Sementara itu sisi yang seharusnya negatif bisa menjadi positif bahkan pendukung terjadinya proses pendewasaan, penggunaan media massa sebagai bentuk pembelajaran baik formal ataupun nonformal.
             C.    Pembatasan Masalah
            Berdasarkan uraian di atas maka masalah yang akan dibahas pada makalah ini hanya dibatasi pada :
1. Apa yang dimaksud dengan media massa ?
2. Bagaimana karakteristik perkembangan anak remaja awal ?
3. Apa peran media massa sebagai sarana menanamkan nilai dalam masyarakat ?
4. Apa manfaat media massa untuk kehidupan ?
5. Apa pengaruh kebijakan publik media massa terhadap pola pendidikan anak?


D. ManfaatMakalah
1.  Manfaatbagi guru:
a. Mengetahui manfaat penggunaan media massa sebagai sarana pendidikan.
b. Menanamkan sikap dan perilaku siswa yang aktif dalam kegiatan pembelajaran yang    disesuaikan dengan perkembangan dan kemajuan zaman..
c.  Mengimbangi pola pendidikandengan berbagai kemajuan Iptek yang ada.
d. Membantu guru mencetak siswa yang unggul mampu menghadapi rintangan hidup, menghargai diri sendiri, orang lain dan mampu menaati peraturan yang disesuaikan perubahan zaman.
e. Mengetahui model pembelajaran yang dapat menjadikan siswa menjadi kreatif, ulet dan pantang menyerah.
f. Meningkatkan sikap ilmiah dengan kegiatan ilmiah untuk memahami konsep teoritis-praktis yang diikuti pemantapan prinsip pengetahuan yang menjadikan hasil belajar lebih baik.
2. Manfaat bagi sekolah
a. Mengetahui berbagai tingkatan dan penilaian sesuai dengan perkembangan media pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan zaman sehingga mampu memberikan pembelajaran kepada siswa sesuai dengan pengetahuan yang sesuai.
b. Memberikan motivasi kepada guru untuk dapat lebih aktif, kreatif dan inovatif dalam melaksanakan tugas sebagai pengajar sehingga dapat mencapai tujuan pendidikan nasional.
c.  Meningkatkan prestasi sekolah melalui pengembangan kinerja siswa dan pengembangan kinerja stake holder sekolah yang lebih baik.
3. Manfaat bagi pemerintah
a. Setelah memahami berbagai aspek dalam melihat sebuah masalah yang ada maka hal tersebut dapat mewujudkan model pembelajaran yang mangkus dan sangkil artinya dapat berdayaguna - berhasilguna, mujarab, efektif, dan efisien dalam membawa generasi baru ke jenjang yang lebih tinggi.
b. Mengoptimalkan peran kebijakan media massa sebagai sarana membina generasi   muda yang kelak dapat menjad ipemimpin yang handal.


BAB II
PEMBAHASAN

A.      MEDIA MASSA
Media massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesan-pesan dari sumber kepada khalayak (menerima) dengan menggunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti surat kabar, film, radio, TV (Cangara, 2002). Media massa adalah faktor lingkungan yang mengubah perilaku khalayak melalui proses pelaziman klasik, pelaziman operan atau proses imitasi (belajar sosial). Dua fungsi dari media massa adalah media massa memenuhi kebutuhan akan fantasi dan informasi (Rakhmat, 2001).
Media menampilkan diri sendiri dengan peranan yang diharapkan, dinamika masyarakat akan terbentuk, dimana media adalah pesan. Jenis media massa yaitu media yang berorentasi pada aspek (1) penglihatan (verbal visual) misalnya media cetak, (2) pendengaran (audio) semata-mata (radio, tape recorder), verbal vokal dan (3) pada pendengaran dan penglihatan (televisi, film, video) yang bersifat ferbal visual vokal (Liliweri, 2001).
Effendy (2000), media massa digunakan dalam komunikasi apabila komunikasi berjumlah banyak dan bertempat tinggal jauh. Media massa yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari umumnya adalah surat kabar, radio, televisi, dan film bioskop, yang beroperasi dalam bidang informasi, edukasi dan rekreasi, atau dalam istilah lain penerangan, pendidikan, dan hiburan. Keuntungan komunikasi dengan menggunkan media massa adalah bahwa media massa menimbulkan keserempakan artinya suatu pesan dapat diterima oleh komunikan yang jumlah relatif banyak. Jadi untuk menyebarkan informasi, media massa sangat efektif yang dapat mengubah sikap, pendapat dan prilaku komunikasi.
Media massa adalah alat-alat dalam komunikasi yang bisa menyebarkan pesan secara serempak, cepat kepada audience yang luas dan heterogen. Kelebihan media massa dibanding dengan jenis komunikasi lain adalah ia bisa mengatasi hambatan ruang dan waktu. Bahkan media massa mampu menyebarkan pesan hampir seketika pada waktu yang tak terbatas (Nurudin, 2007).
Media massa memberikan informasi tentang perubahan, bagaimana hal itu bekerja dan hasil yang dicapai atau yang akan dicapai. Fungsi utama media massa adalah untuk memberikan informasi pada kepentingan yang menyebarluas dan mengiklankan produk. Ciri khas dari media massa yaitu tidak ditujukan pada kontak perseorangan, mudah didapatkan, isi merupakan hal umum dan merupakan komunikasi satu arah. Peran utama yang diharapkan dihubungkan dengan perubahan adalah sebagai pengetahuan pertama. Media massa merupakan jenis sumber informasi yang disenangi oleh petani pada tahap kesadaran dan minat dalam proses adopsi inovasi (Fauziahardiyani, 2009).

B.       KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN ANAK REMAJA AWAL
1. Perkembangan Fisik
Anak-anak usia golden age (0-5 tahun) merupakan sebuah pondasi emas yang sangat menentukan kualitas hidup di masa yang akan datang. Menurut Dähler Franz (1975:12), selain mengalami percepatan pertumbuhan tinggi badan dan berat badan remaja juga mengalami proses kematangan seksual yaitu :
a.     Karakteristik kelamin primer
REMAJA PUTA
REMAJA PUTRI
terjadinya  pengeluaran sperma
terjadinya loncatan sel telur (ovulasi)
menegangnya alat kelamin pada saat tertentu
terjadinya menstruasi (pengeluaran sel telur yang tidak dibuahi, lendir dan darah)

b.    Karakteristik kelamin sekunder
REMAJA PUTA
REMAJA PUTRI
tubuh menjadi lebih jantan
mulai nampak bentuk kewanitaannya
suara membesar dan pecah
perkembangan buah dada
tumbuhnya bulu-bulu/ rambut pada bagian tubuh tertentu
montoknya anggota-anggota badan

Selain adanya perkembangan tersebut, terjadi juga pertumbuhan anggota badan yang berjalan tidak seimbang, tumbuh jerawat dan bintik-bintik pada muka, punggung dan bagian tubuh lainnya. Sehingga sering timbul perubahan tingkah laku misalnya yang semula lincah dan periang, berubah menjadi pemalu dan rendah diri, kadang-kadang kasar, tidak tahu malu, dan lain sebagainya (Rachman Hermawan, 1988: 28).

2. Perkembangan social
Pada dasarnya apabila seorang remaja dalam masa pertumbuhan akan merasakan tergugahnya rasa sosial untuk ingin bergabung dengan anggota kelompok lain karena ingin meluaskan pergaulannya sebagai usaha mencari nilai-nilai baru dan ingin berjuang mencapai nilai-nilai itu. Dengan demikian perilaku perubahan dari masa kanak-kanak kemasa remaja menimbulkan konflik dalam diri, ingin bersosialisasi dan sangatingin merasakan hal yang baru.
Pengaruh yang sangat kecil pun akan dianggap sebagai bentuk ekspresi diri yang aktual, mengikuti zaman, tanpamemperhatikan apakah hal tersebut adalah pengaruh negatif ataupun positif.

3. Perkembangan intelektual
Selama masa perkembanganya, kanak-kanak sampai dengan masa remaja mereka mulai bersikap kriris dan tidak mau menerima begitu saja perintah atau aturan yang ada. Hal tersebut terjadi karena mereka ingin mengetahui dasar, alasan dan sebab sesuatu dapat terjadi.
Tidak jarang dengan perkembangan intelektualnya yang bersifat kritis ini para remaja selalu mengalami konflik atau pertentangan dengan pihak orang tua atau pendidik-pendidiknya yang biasanya berpegang pada nilai-nilai lama.

4. Perkembangan emosional
Pada masa perkembanganya, kanak-kanak yang akan menjadi remaja berada dalam keadaan dimana perasaan belum mapan sehingga sering membawa mereka ke dalam kegelisahan, perasaan canggung akan pertambahan tinggi badan yang dirasa “aneh” dan mengganggu, mudah tersinggung, kesal hati, tertekan, ingin marah, tetapi kadang-kadang berada dalam suasana gembira dan ringan hati untuk melakukan pertolongan kepada orang lain.
Dipihak lain remaja sangat membutuhkan rasa aman dalam lingkungannya dalam bentuk pengertian akan keadaannya ataupun mengenai problema yang sedang dihadapi, selain itu mereka perlu adanya pengakuan sosial. Dalam keadan emosi yang belum stabil ini celaan ataupun kritikan kadang ditanggapi secara sungguh-sungguh sebagai bentuk ejekan atau remehan. Akibatnya mereka sering bersikap antipasti dan melawan (Y. Bambang Mulyono ,1984: 18).

C.      PERAN MEDIA MASSA SEBAGAI SARANA MENANAMKAN NILAI DALAM MASYARAKAT
Perkembangan media massa bagi manusia sempat menumbuhkan perdebatan panjang tentang makna dan dampak media massa pada perkembangan masyarakat. Dalam perkembangan teori komunikasi massa, konsep masyarakat massa mendapat relasi kuat dengan produk budaya massa yang pada akhirnya akan mempengaruhi bagaimana proses komunikasi dalam konteks masyarakat massa membentuk dan dibentuk oleh budaya massa yang ada. Media massa berperan untuk membentuk keragaman budaya yang dihasilkan sebagai salah satu akibat pengaruh media terhadap sistem nilai, pikir dan tindakan manusia.
Dampak media massa dalam sebuah masyarakat membuat persepsi baru bahwa media massa, masyarakat, budaya massa dan budaya tinggi secara simultan saling berhubungan satu sama lain. Corak hubungan faktor-faktor di atas bersifat “interplay”. Tentu saja perubahan makna sosial tersebut juga dipengaruhi oleh perkembangan sosial baru dalam era modernisasi. Dalam proses ini ada beberapa pertimbangan yang perlu dilihat, yaitu: Pertama, perkembangan media sampai pada satuan kecil masyarakat membuat kita harus membuat sikap baru dan lebih kompleks terhadap terminologi-terminologi sosial tradisional yang diyakini oleh masyarakat. Kedua, perkembangan media massa baru seperti televisi sempat mengubah persepsi sosial masyarakat karena pengaruhnya yang sedemikian dahsyat. Bahkan dapat dikatakan bahwa televisi mampu menjadi sentra kehidupan sosial meski tidak menutup kemungkinan bahwa media cetak juga tetap mempunyai kekuatan yang cukup signifikan dalam masyarakat. Ketiga, proses transisi sosial baru yang dialami oleh masyarakat menuntut kita untuk memperbaharui konsep sosial yang sudah ada. Keempat,
Pemahaman tentang ini juga akan mempengaruhi keseluruhan sikap yang diambil dalam proses perkembangan budaya masyarakat itu sendiri Media massa sendiri dalam masyarakat mempunyai beberapa fungsi sosial, yaitu fungsi pengawasan sosial, fungsi interpretasi, fungsi transmisi nilai dan fungsi hiburan. 1. Fungsi pengawasan media adalah fungsi yang khusus menyediakan informasi dan peringatan kepada masyarakat tentang apa saja di lingkungan mereka. Media massa meng-up date pengetahuan dan pemahaman manusia tentang lingkungan sekitarnya. 2. Fungsi interpretasi adalah fungsi media yang menjadi sarana memproses, menginterpretasikan dan mengkorelasikan seluruh pengetahuan atau hal yang diketahui oleh manusia. 3. Fungsi transmisi nilai adalah fungsi media untuk menyebarkan nilai, ide dari generasi satu ke generasi yang lain. 4. Fungsi hiburan adalah fungsi media untuk menghibur manusia. 
Manusia cenderung untuk melihat dan memahami peristiwa atau pengalaman manusia sebagai sebuah hiburan. Dalam perkembangan selanjutnya, media massa mempunyai fungsi-fungsi baru, yaitu membentuk komunitas dan komunikasi virtual, seperti halnya kelompok internet di dunia maya. Internet dapat dipahami sebagai alat atau media umum yang bisa secara komplet memenuhi fungsi media massa “tua”. Internet bisa menyempurnakan transaksi komersial, menyediakan dukungan sosial dan mengirim jasa pemerintahan. Dalam media ada berita. Berita sendiri berpengaruh pada masyarakat. Pengaruh itu adalah: a. Agenda setting adalah pemahaman bahwa berita mempengaruhi agenda publik yang secara rutin diberitakan oleh media massa. b. Gatekeeping: media bisa menjadi penjaga informasi atau penyaring informasi yang ditujukan kepada masyarakat. c. Framing terjadi ketika media massa membingkai beberapa isu yang ditonjolkan oleh media kepada masyarakat. Dengan berapa fenomena di atas, terdapat beberapa kontroversi yang menyatakan bahwa media massa pada dasarnya bias. Hanya memang masalah bias selalu berada dalam diskusi panjang mengenai masalah objektivitas dalam sebuah media massa. Difusi inovasi adalah pemikiran yang melihat bahwa media massa berkontribusi atas seluruh pembaharuan dan inovasi yang berkembang dalam masyarakat. Difusi inovasi akan sangat dipengaruhi oleh kemampuan masyarakat memahami dan menyadari masalah kemajuan dalam masyarakat itu sendiri.
Teknologi disadari sebagai alat kemajuan apabila memberikan kontribusi konkret atas masyarakat. Persebaran inovasi bisa dimulai dari tingkat pengetahuan atau idea baru dari media Ada proses penyerapan teknologi dari masyarakat. Selanjutnya masyarakat menyaring teknologi tersebut apakah memang inovasi tersebut bermanfaat. Dari pemahaman dan penyaringan tersebut, masyarakat mengadopsi teknologi atau tidak. Perkembangan media massa modern tidak terelakkan. Perkembangan yang pelan tapi diakhiri dengan akselerasi perkembangan yang luar biasa. Tapi dalam perkembangan selanjutnya, perkembangan teknologi komunikasi harus diikuti dengan pemahaman yang layak pemakai atas teknologi itu sendiri. Ada beberapa yang beranggapan bahwa perkembangan masyarakat sangat ditentukan oleh perkembangan teknologi komunikasi itu sendiri. Itulah determinisme teknologi. Ada beberapa asumsi: a. Medium is the message, adalah pemahaman bahwa media massa memang membentuk kebudayaan. Bentuk media massa berpengaruh dan bernilai dalam membentuk pola pikir manusia. b. Teknologi adalah kekuatan dominan. Pada dasarnya, sistem sosial dan ekonomi mempromosikan teknologi dan mendominasi kebudayaan. c. Media massa mendorong kebudayaan Dalam proses ekonomi, media massa juga menerapkan segmentasi. Segmentasi adalah proses penajaman segmen konsume yang mengkonsumsi isi media atau industri media yang ada. Perkembangan teknologi, industri dan daya serap masyarakat terhadap media mengandaikan perubahan juga di dalam karakter media massa modern. Diperlukan media yang lebih spesifik atau lebih fokus pada khalayak tertentu, sehingga hal ini mengubah pola isi media massa. Maka tidak mengherankan jika terjadi perkembangan media massa baru. Media massa baru adalah bentuk dan ragam media massa yang dikembangkan sesuai dengan ciri dan karakter masyarakat modern.
Perkembangan dramatis media massa modern adalah personalisasi. Media massa diharapkan semakin masuk dan melayani aspek personal manusia modern. Internet merupakan contoh yang jelas pada segmentasi personal media massa modern. Media modern seperti internet mengakomodir globalisasi yang semakin membuat media massa berkonvergensi. Media interaktif dalam internet membentuk apa yang disebut dengan perdagangan atau ekonomi digital (e-commerce atau digital-economy). Perubahan drastis dalam teknologi komunikasi juga mempengaruhi bentuk-bentuk media massa baru.

D.      MANFAAT MEDIA MASSA UNTUK KEHIDUPAN
Secara perlahan media massa akan membentuk pandangan pemirsanya mengenai bagaimana seseorang melihat pribasinya dan bagaimana seharusnya seseorang berhubungan dengan kehidupan sehari hari, dengan kata lain kekuatan media massa dapat memaksa semua orang meniru gaya idola mereka atau siapapun yang mereka lihat.
     Bagi remaja keinginannya bukan hanya menjadi penonton dan pendengar, tetapi akan memaksa dirinya sendiri sebagai penentu arah media saat mereka berekspresi dan mengemukakan pendapatnya.
Di era informasi yang pesat ini membawa pengaruh besar dalam kehidupan sehingga perlu dibuat cara untuk membangun, merubah, memperbaiki pelayanan pendidikan, bisnis dan juga pemerintahan. Adanya perkembangan teknologi semacam itu sangat perlu ketersediaan perangkat legal yang dapat mencegah adanya new crime (kejahatan baru) dan hal-hal yang negative lainnya.
      Kebijakan publik merupakan kebijakan yang dikembangkan oleh lembaga-lembaga pemerintahdan pejabat-pejabat pemerintah yang dipengaruhi oleh aktor-aktor dan faktor-faktorbukan pemerintah.
Dari pengertian di atas maka dapatdiketahui bahwa:
1)      kebijakan tidak semta-mata didominasi oleh kepentingan pemerintah
2)      aktor-aktor di luar pemerintah harus diperhatikan aspirasinya
3)      faktoryang berpengaruh harus dikaji sebelumnya.
Berbagai faktor yang telah dikemukakan tersebut menjadi suatu yang permanen dan harus disesuaikan dengan faktor yang  pesat di era globalisasi ini.
Arah kebijakan media massa di Insonesia adalah kebijakankomunikasi menggunakan media massa yang secara konseptual bisa berbentukUndang-Undang (UU), Peraturan Pemerintah (PP), Keputusan Presiden (Keppres),Instruksi Presiden (Inpres), Keputusan Menteri (Kepmen) dan Peraturan Daerah(Perda).
 Undang-undang yang berhubungan dengan media massa adalah Surat Keputusan DPR RI Nomor 3/DPRRI/I/1999-2000. Dimana Surat Ketua DPR RI Nomor 01/3184/DPR RI/1999 tanggal 25 Agustus 1999 berisi persetujuan atas RUU Telekomunikasi yang diserahkan kePresiden untuk diundangkan.
Isi dari RUU tersebut antara lain ada 3 (tiga)materi perubahan terhadap Undang-undang Nomor 3Tahun 1989 tentang Telekomunikasi (UU Telekomunikasi),yaitu:

1. Penyelenggaraan telekomunikasi tidak lagi dibedakanatas jasa telekomunikasi dasar dan telekomunikasi bukan dasar, tetapi dibedakanmenjadi penyelenggaraan jaringan telekomunikasi, penyelenggaraan jasatelekomunikasi dan penyelenggaraan telekomunikasi khusus.
2.Penyelenggaraan telekomunikasi tidak lagi hanyadiselenggarakan oleh Badan Penyelenggara Telekomunikasi, tetapi dapatdiselenggarakan pula oleh Badan Hukum lain (Badan Usaha Milik Daerah atau BadanUsaha Milik Negara/Swasta maupun Koperasi). Hal tersebut sesuai denganUndang-undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli danPersaingan Usaha Tidak Sehat, sehingga penyelenggara telekomunikasi tidak lagimenganut perinsip monopoli.
3.Mewajibkan kepada setiap penyelenggara jaringan danatau penyelenggara jasa telekomunikasi memberikan kontribusi dalam pelayanan didaerah yang belum berkembang atau belum terlayani jaringan telekomunikasi yangmerupakan penugasan dari Pemerintah(Universal Service Obligation/USO).

Ada beberapa perihalpenting yang harus dicatat dan tidak dapat diabaikan dalam proses pembahasanRUU Telekomunikasi, yaitu:
1.Mengakui(recognize)konvergennya tiga bidang:telekomunikasi, penyiaran dan teknologi informasi, sehingga segenap tatanannasional perlu sesuai dan serasi dengan semakin konvergennya ketiga bidangtersebut;

2.Membangun masyarakat Indonesia modern dan demokratishanya dapat terwujud dengan membangun masyarakat informasi(informationsociety)yang bertumpu pada system telekomunikasi nasional yang tangguh,sehingga perlu diciptakan kesempatankesempatan yang luas untuk mewujudkannya.;

3.Dalam pada itu dalam membangun sistem telekomunikasinasional, yang diarahkan adalah terpeliharanya kepentingan nasional dalam artiluas;

4.Peran pemerintah dalam suatu demokrasi yang moderndibatasi pada penentuan arahanarahan dalam bentuk kebijaksanaan. Namun demikiankebijaksanaan tersebut haruslah kebijaksanaan yang tegas, tidak tumpang tindih danmenampung aspek konvergensi dimana pelaksanaan pada tataran pengaturandilakukan secara sangat profesional yang dibantu oleh kemampuan-kemampuan yang ada di sektor swasta;

5.Penataan manajemen bidang frekuensi radio yang sangatprofesional dan, melalui peraturan pelaksanaan yang diturunkan dariUndang-undang tentang telekomunikasi, menghindari berbagai hambatan, antaralain pemusatan birokrasi.

6.Peran swasta yang luas, semakin mampu dan diharuskanbersaing, tidak hanya dalam percaturan bisnis jasa dalam negeri, dan yangdidukung oleh Sumber Daya Manusia yang terlatih, terdidik sesuai keperluan yangberkembang.

7.Perlindungan kepada konsumen yang jelas dan terinci,baik ia konsumen akhir maupun konsumen antara (konsumen antara adalahpenyelenggara jasa telekomunikasi dan informasi yang menjadi konsumen jasa-jasatelekomunikasi penyelenggara lain)

Orang tua adalah media sosialisasi pertama, kemudian masyarakat umum, sekolah, aparat Negara, juga pemerintahan. Semua media tersebut seharusnya dapat digunakan untuk mengendalikan media massa secara positif. Bukannya digunakan untik hal-hal negatif.
Media massa sangat cocok digunakan untuk media pembelajaranm serta mempunyai daya guna yang cukup tinggi dan mampu memberikan gambaran yang tanpa harus berbelit belit.
Dari semua uraian diatas dapat disimpulkan bahwa media massa yang memaparkan hal negatif dapat meracuni anak-anak yang dalam masa atau proses pertumbuhan, sehingga dapat merugikan generasi muda kita. Sebaliknya apabila media massa digunakan sebagai sarana pendidikan (hal positif) akan dapat menambah pemahaman, pengetahuan  dan penguraian konsep yang benar, sehingga di Indonesia ini akn lebih maju, makmur dan berdaya guna tinggi.



E.       PENGARUH KEBIJAKAN PUBLIK MEDIA MASSA TERHADAP POLA PENDIDIKAN ANAK
Dalam kehidupan manusia sebagai suatu bangsa yang tidak ingin terbelakang dan ketinggalan oleh perkembangan zaman maka manusia membutuhkan suatu informasi. Sehingga teknologi informasi dan komunikasi merupakan salah satu bidang yang harus dipenuhi. Namun dalam memenuhi kebutuhan informasi, kita harus dapat menentukan skala prioritas kebutuhan, misalnya dengan mempertimbangkan perlukah berlangganan surat kabar atau cukup meluangkan waktu untuk membaca suart kabar haruskah kita membeli televisi jika ada kepentingan yang laim yang lebih penting.
Manfaat media massa dalam kehidupan sehari-hari :
1. Sebagai sarana informasi.
2. Sebagai sarana pendidikan
3. Sebagai sarana hiburan
4. Sebagai sarana sosialisasi
5. Sebagai pembuka ruang pembicaraan sistem politik untuk mendebatkan berbagai masalah       kemasyarakatan.
6. Sebagai pencerah pengetahuan masyarakat.
7. Untuk melindungi hak rakyat.
8. Untuk memberdayakan ekonomi nasional..
9. Dengan adanya media massa hubunahagan antara persaudaraan kita semakin dekat bukan hanya karena pada keluarga sendiri melainkan juga kepada orang lain.



BAB III
PENUTUP

A.      KESIMPULAN
Media massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesan-pesan dari sumber kepada khalayak (menerima) dengan menggunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti surat kabar, film, radio, TV. Media massa adalah faktor lingkungan yang mengubah perilaku khalayak melalui proses pelaziman klasik, pelaziman operan atau proses imitasi (belajar sosial). Dua fungsi dari media massa adalah media massa memenuhi kebutuhan akan fantasi dan informasi.
Fase kanak-kanak merupakan fase yang sangat mudah dipengaruhi. Mereka masih sangat labil untuk menentukan mana yang benar dan mana yang salah. Selain itu, pada fase ini merupakan fase pembentukan ketrampilan dimana mereka akan diajari sesuatu sesuai dengan kemampuan mereka. Oleh karena itu, media massa sangat mempengaruhi fase kanak-kanak karena mereka akan meniru apa yang ada di media massa.
Media massa berperan untuk membentuk keragaman budaya yang dihasilkan sebagai salah satu akibat pengaruh media terhadap sistem nilai, pikir dan tindakan manusia. Dampak media massa dalam sebuah masyarakat membuat persepsi baru bahwa media massa, masyarakat, budaya massa dan budaya tinggi secara simultan saling berhubungan satu sama lain. manfaat media massa dalam kehidupan sehari-hari : sebagai sarana informasi, sebagai sarana pendidikan, sebagai sarana hiburan, sebagai sarana sosialisasi.
Di era informasi yang pesat ini membawa pengaruh besar dalam kehidupan sehingga perlu dibuat cara untuk membangun, merubah, memperbaiki pelayanan pendidikan, bisnis dan juga pemerintahan. Adanya perkembangan teknologi semacam itu sangat perlu ketersediaan perangkat legal yang dapat mencegah adanya new crime (kejahatan baru) dan hal-hal yang negative lainnya

B.       SARAN
Pemerintah, bersama pihak aktor pelaku, masyarakat dan faktor pendukung lainya seharusnya dapat melihat sisi dari penggunaan media massa untuk mengarahkannya ka arah yang positif. Menggunakan media massa sebagai ajang berkomunikasi yang positif, menebarkan pengetahuan umum yang bermanfaat untuk kehidupan dan sebagai sarana yang membuat pembelajaran menjadi lebih menarik sehingga media massa merupakan jalan menuju kearah terciptanya manusia Indonesia seutuhnya.
Jangan sampai para generasi penerus bangsa rusak moralnya hanya karena media massa. Peran orangtua juga sangat besar dalam membatasi anaknya menggunakan media massa. Karena pada era ini, banyak anak yang melakukan hal-hal negative karena kurang mendapat kasih saying dari orang tua.



DAFTAR PUSTAKA



http://ng-aze.blogspot.com/2009/03/ringkasan-materi-manfaat-media-massa.html






LAMPIRAN-LAMPIRAN




























CATATAN


...............................................................................
..............................................................................
..............................................................................

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
 

Desy Afrida Hardiyati Copyright 2009 Sweet Cupcake Designed by Ipiet Templates Image by Tadpole's Notez